Profil

Home » Profil

Program KB (Keluarga Berencana) adalah suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Namun tanpa pelayanan yang baik proses KB tidak akan berjalan dengan lancar. Pada saat ini proses pelayanan peserta KB (Keluarga Berencana) dilakukan dengan cara manual yaitu, semua proses pelayanan KB (Keluarga Berencana)   masih dilakukan dengan mencatat di kertas, sehingga menimbulkan beberapa masalah dalam pelaksanaannya seperti pengisian formulir, setelah peserta mengisi formulir lalu bidan juga akan menulis data diri peserta di buku besar, terdapat penumpukan antrian yang menyebabkan tidak efisiennya pelayanan, pendataan ibu yang harus melakukan KB rutin bulanan atau jangka waktu yang ditentukan  masih belum ada sehingga tak jarang ibu yang melakukan KB sering terlambat melakukan pengecekan. Pembangunan sistem informasi layanan peserta KB dibuat  dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database mysql sebagai penyimpanan datanya, dengan pembangunan aplikasi ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada proses pelayanan KB. Masyarakat dapat mengefisienkan waktu yang digunakan untuk mengantri dan mengisi formulir dengan kegiatan yang lain dan dapat menggunakan waktu dengan maksimal, calon peserta KB (Keluarga Berencana) akan lebih mengetahui informasi seputar  KB (Keluarga Berencana), produk-produk KB (Keluarga Berencana), dan efek samping dari produk KB (Keluarga Berencana)  yang digunakan. Sistem informasi berbasis web ini memiliki keunggulan diantaranya dapat diakses kapan saja dan dimana saja serta mampu meningkatkan efesiensi dan efektifitas kerja pihak-pihak yang terkait. Selain itu juga dapat mengurangi penggunaan kertas, sehingga klinik dapat menekan biaya pengadaan kertas.

Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah jumlah kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program KeluargaBerencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di tingkat Internasional. Hal ini terlihat dari angka kesertaan ber-KB meningkat dari 26% pada tahun 1980, menjadi 50% pada tahun 1991, dan terakhir menjadi 57% pada tahun 1997.

Program KB nasional telah berjalan selama kurun waktu 4 pelita dengan hasil yang cukup menggembirahan, baik secara normatif maupun demografis. Berdasarkan hasil – hasil Survey Prevalensi Indonesia ( SPI ) tahun 1987 ternyata tingkat kelahiran kasar telah menurun menjadi sekitar 28 –29 / 1000 dan TFR menjadi sekitar 3,4 –3,6. Meskipun begitu, jika dipandang dari segi islam KB itu hukumnya haram.

Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang. “Tanpa program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi 285 juta orang, ” ungkap Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara Studium Generale ‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang dan Tantangan’, Jum’at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN.

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).

Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan program keluarga berencana dan sehingga penulis membuat makalah ini dengan judul “Keluarga Berencana”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada makalah ini adalah mempelajari tentang Apakah itu KB dan dampaknya bagi masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada makalah ini adalah:

a)    Mengetahui pengertian mengenai Keluarga Berencana

b)    Mengetahui jenis KB yang paling banyak digunakan di masyarakat

c)    Mengidentifikasi Kelebihan, kekurangan, tantangan dari program KB.

d)    Mengetahui tujuan dilaksanakannya program Keluarga Berencana.

e)    Mengidentifikasi kesimpulan dan Apa yang harus kita lakukan untuk menyikapi KB.

f)     Sebgai tugas mata kuliah Kesehatan Ibu dan Anak

C. Sasaran

1)    Pembaca dapat menentukan langkah yang tepat dalam menyikapi usaha pemerintah menekan laju pertumbuhan penduduk dengan program KB ini.

2)    Pembaca dapat menyebarkan informasi mengenai program ini kepada orang yang kurang pengetahuannya tentang betapa pentingnya program KB ini.

3)    Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai program Keluarga Berencana.

4)    Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman bagi pembaca dan penulis mengenai program Keluarga Berencana.

KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(1997), maksud daripada ini adalah: “Gerakan untuk membentuk keluargayang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.”

Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.

Butuh bantuan?